Jumat, 03 Juni 2011

Otot-otot Yang Dilatih Saat Bersepeda

Bersepeda, baik statis maupun di jalan merupakan olahraga yang baik untuk jantung dan menjadi bagian dari latihan cardio yang murah dan terpadu. Bersepeda tidak hanya membantu menurunkan berat badan, tetapi juga bermanfaat bagi otot. Sejumlah otot yang mendapat manfaat selama bersepeda diantaranya adalah :

Quadriceps
Quadriceps adalah otot terbesar di kaki. Otot-otot ini berada di atas paha dan bekerja  ketika kaki kita memanjang (extensi)

Gluteus muscles
Gluteus adalah otot-otot pantat. Otot ini juga bekerja ketika kaki kita memanjang.(extensi )

Hamstrings
Hamstring atau paha belakang terletak di bagian belakang kaki, kebalikan dari paha depan, mereka bekerja ketika lutut sedang membangkok atau tertekuk.(flexi)

Gastronemius
 atau betis berada di bagian kaki bawah di bawah lutut. Betis akan bekerja ketika kaki melakukan lenturan plantar atau menunjuk ke bawah.(plantar flexi)

Tibialis anterior
Otot-otot tibialis anterior berjalan di bagian depan tulang kering (tibia). Otot ini bekerja ketika kaki ‘dorsoflexi’ atau mengarah keatas. Ketika mengayuh pedal sepeda, kaki kita akan mengalami plantar dan dorsoflexi secara berganti-gantian

Hip Flexors
Fleksor Pinggul adalah otot-otot yang berada di bawah perut. Sesuai namanya, otot-otot ini akan bekerja ketika pinggul meregang. Peregangan dan pengencangan atau flexing pada pinggul terjadi ketika lutut mendekat dan menjauh selama kita mengayuh sepeda.
Jadi, siapkah Anda untuk mulai mengayuh sepeda hari ini dan mendapatkan manfaat maksimal dari nggowes?

Kamis, 02 Juni 2011

. LARVA MIGRAN (Creeping Eruption)

Para pembaca terhormat, dua hari yg lalu penulis mendapati pasien dengan penyakit yang jarang penulis temui di praktek sehari-hari, yaitu cutaneus larva migran. Seorang laki-laki umur 35 th,bekerja di pabrik, datang dengan keluhan gatal di kulit punggung kaki sudah empat hari,tampak luka2 karena garukan.

Namun demikian penulis ingin berbagi informasi tentang penyakit ini. Siapa tahu ada diantara pembaca yang berminat untuk mengetahuinya.Yuk kita refresh sebentar pengetahuan kita.

Ada 2 jenis, yakni cutaneous larva migrans (di kulit) dan larva migrans visceralis (di organ tubuh)
Kita hanya akan membahas jenis yang pertama: cutaneous larva migrans, lantaran jenis ini lebih sering ditemui. Nama lain adalah creeping eruption.
Namanya koq sulit sih. Sabar, nanti bisa dipermudah supaya mudah diingat.
Tenang, tenang …
Ketika menemui penyakit ini di daerah pinggiran kota, bayangkan betapa sulitnya menjelaskannya.
Begitu juga saya, saat mengatakan penyebabnya adalah cacing mungil masuk dan berkelana di bawah kulit, kira-kira apa reaksi yang mendengarnya, hayo.
Biasanya cacing kan keluar lewat anus, atau cacing kremi ada di pinggiran silit (dubur). Lha koq bisa bisanya cacing di bawah kulit.
Kaget, gak percaya, apa lagi ya …
Kali dokternya dikira ndleming...

Penyebab:
Penyebabnya adalah larva dari cacing tambang Ancylostoma braziliense dan Ancylostoma caninum, yang berasal dari binatang, terutama anjing dan kucing. Penyebab lain diantaranya: gnatostoma, Uncinaria stenocephala, Butnostomum phlebotomum (dari sapi), Strongiloides sterconalis, dll. Larva cacing tersebut hidup di tanah, lumpur, pasir dan tempat-tempat kotor. Cacing ini daur hidupnya terutama melalui anjing, kucing dan dilaporkan bisa melalui herbivora.
Cacingnya tidak kelihatan saking kecilnya (ukurannya mikro), kecuali menggunakan mikroskop.Sedangkan viceral larva migrans atau Larva migrans viseralis (menyerang bola mata, dan beberapa organ dalam lainnya) disebabkan oleh: larva cacing Toxocara (tidak dibahas dalam tulisan ini)

Penularan:
  • Kontak dengan larva cacing di tempat-tempat kotor (pasir, tanah, lumpur dll)
  • Tertelan telur cacing (melalui tangan secara tidak sengaja)
Siapa yang bisa terjangkit penyakit ini ?
Pada dasarnya siapapun bisa terjangkit bila tertular, melalui kontak maupun tertelan. Tetapi yang paling sering dan memiliki resiko paling besar adalah: anak usia 1-7 tahun.
Mengapa ?
Karena anak pada usia tersebut senang-senangnya main di pasir dan ndeprok (duduk) di tanah atau rerumputan.
Di tempat kami, kasusnya rata-rata 1-2 kasus per bulan (di tempat praktek). Usia penderita beragam, mulai anak hingga dewasa.
Pada anak umumnya memiliki riwayat senang main atau ndeprok di tanah, pasir, rerumputan.
Sedangkan pada usia remaja, biasanya sebelumnya habis latihan silat, guling-guling di rumput (mungkin latihan jurus naga), atau habis bal-balan di lapangan kotor.
Dan pada usia dewasa, pada umumnya terjangkit setelah kerja bakti mbersihin parit, bersih-bersih halaman, pekerja pengangkut pasir dll.

Perjalanan penyakit ( larva migrans cutaneous).
Pada manusia, masa tunasnya mencapai beberapa hari dan penyakit ini dapat berlangsung beberapa minggu hingga beberapa bulan bila tidak diobati.
Awalnya hanya berupa bintik merah gatal (mbentol), lalu melonjong, memanjang, berkelak-kelok seperti spiral.
Gatal pada malam hari, lantaran saat itu si Larva cacing jalan-jalan berlenggak-lenggok membentuk terowongan, menyusuri kulit rata-rata 2mm-3mm/hari.
Jadi jika alur lenggak-lenggoknya sekitar 15 cm, berarti kira-kira sudah berlangsung sekitar 5 hari. Adakalanya orang tua ngotot baru 2 hari, maklum saja mungkin tahunya memang baru 2 hari karena si ibu bekerja dan anaknya dititipkan. (di daerah kami banyak wanita bekerja di pabrik textil dan plastik)
” Pak dokter, niki anak kulo kinging penyakit kulit gatel2, kok wonten kados benangipun. Tanggi-tanggi nyanjangi ken berobat ngriki “. (pak, ini anak saya kena penyakit kulit gatal2, kok ada spt benangnya. Tetangga ngasih tahu dan nyuruh berobat ke sini)
Ehm, oke sini saya obati
Berdasarkan letaknya, penyakit ini paling banyak mengenai kaki (39%), pantat (18%) dan perut (16%).
Jining Wang, MD, February 28, 2006
.

Pengobatan.
Sebelum tahun 1960-an, pengobatan cutaneous larva migrans menggunakan Chlorethyl, obat anastesi semprot dingin (biasa juga dipakai di persepakbolaan).
Prior to the 1960s, topical modalities such as ethyl chloride spray, liquid nitrogen, phenol, carbon dioxide snow, piperazine citrate, electrocautery, and radiation therapy were used unsuccessfully because the larvae might be missed and/or not be killed. Lydia A Juzych, MD, April 10, 2006)
Ternyata obat semprot tersebut hanya menghambat, tidak membunuh cacing.
Perlu diketahui, larva cacing terhambat pada suhu minus10 derajat cecius, tetapi tidak mati, dan baru bisa mati pada suhu minus 15 derajat celcius. Itulah mengapa disemprot Chlorethyl tak kunjung sembuh.
Yah, pindah berobalah dia...

Obat yang dianjurkan antara lain:

Obat cacing: Obat pilihan adalah: thiabendazole, ivermectin dan albendazole, sedangkan obat lainnya Mebendazole.
Thiabendazole
Dosis: 25-50 mg/kg berat badan/hari, diberikan 2 kali sehari selama 2-5 hari. Tidak diperkenankan melebihi 3 gram perhari.
Dapat juga diberikan secara topikal (obat luar) 10-15% dalam larutan.
Albendazole. ( choise this )
Dosis dewasa dan anak di atas 2 tahun: 400 mg perhari, dosis tunggal, selama 3 hari atau 200 mg dua kali sehari selama 5 hari.
Dosis anak kurang dari 2 tahun: 200 mg perhari selama 3 hari.
Atau 10-15 mg per kg berat badan, 4 kali perhari selama 3-5 hari. Jining Wang, MD, February 28, 2006
Mebendazole
Dosis dewasa dan anak di atas 2 tahun: 100-200 mg dua kali sehari, selama 4 hari .
Anak kurang dari 2 tahun: tidak dianjurkan
Anti alergi, untuk mengurangi alergi lokal, misalnya menggunakan hidrokortison cream atau sejenisnya.
Antibiotika, diberikan bila ada infeksi sekunder (bernanah)
Selama ini, untuk pasien di praktek, hasil terbaik adalah Albendazole.
Ada review lain dari para sejawat ?

Pencegahan.
Sedapat mungkin, hindari anak-anak ndeprok (duduk) di pasir, tanah, rerumputan.
Sulit lho, karena area tersebut adalah tempat favorit anak untuk bermain dengan teman-temannya.
Menurut saya dilematis, di satu sisi anak perlu dilatih mengenal sekitarnya, berkreasi main pasir bikin macam-macam bentuk, di sisi lain beresiko terjangkit cutaneous larva migrans. Begitu juga berlarian di rerumputan, bagi anak mengasyikkan. *anak saya juga suka*
Bila si anak sulit menghindari tempat tersebut, langkah terbaik adalah mencuci tangan-kaki dengan sabun atau sekalianmandi.

SEMOGA MANFAAT

Selasa, 31 Mei 2011

Tentang blog-ku

Blog ini saya maksudkan untuk berbagi pengalaman, pengetahuan dan informasi dengan teman semua. Selain itu sebagai media saya mencari teman dan mencari ilmu. Mudah2an tujuan ini bisa tercapai...